Enam studi terhadap 75 ribu pasangan
Penelitian yang dilakukan oleh tim di McGill University Health Centre di Kanada itu melibatkan analisis dari enam studi terhadap 75.498 pasangan. Data termasuk usia, apakah dan kapan terdiagnosis diabetes, status sosial ekonomi, dan bila tersedia, hasil tes darah.
“Kami menemukan bahwa risiko pengembangan diabetes tipe 2 lebih tinggi sebesar 26 persen jika pasangan mereka sudah menderita penyakit ini,” kata penulis studi Dr Kaberi Dasgupta. Alasannya: Apakah seseorang terdiagnosis diabetes tipe 2 sangat tergantung pada gaya hidup- dan suami-istri cenderung memiliki gaya hidup serupa. Jika salah seorang memiliki kebiasaan makan tidak sehat dan kurang bergerak, maka yang lain juga demikian. Selain itu, mereka mencatat bahwa orang juga cenderung untuk mencari mitra yang memiliki ciri-ciri serupa. Hal ini meningkatkan risiko diabetes keduanya.
Meningkatkan diagnosis
Sekitar 30-40% kasus diabetes saat ini tetap tidak terdiagnosis. Berbagai alat untuk menilai risiko diabetes telah dikembangkan untuk membantu identifikasi individu yang berisiko. Meskipun lebih dari 60 varian genetik umum telah ditemukan berpengaruh terhadap pengembangan penyakit ini, mereka hanya menjelaskan 10% faktor. Faktor-faktor sosial lingkungan sangat penting untuk ekspresi risiko genetik tersebut.
“Jika salah satu pasangan terdiagnosis diabetes, yang lain juga harus dipantau lebih ketat untuk kemungkinan penyakit tersebut”, para peneliti menginterpretasikan hasil penelitian. Laki-laki lebih banyak mendapat keuntungan dalam hal ini karena mereka umumnya lebih jarang melakukan pemeriksaan daripada wanita.
Tips untuk Anda
Berikut adalah beberapa saran untuk pasangan yang berisiko terkena diabetes tipe 2 :
- Dapatkan pemeriksaan kadar glukosa darah Anda.
- Ketahui faktor risiko gaya hidup untuk diabetes tipe 2 dan ambil langkah-langkah untuk memperbaiki gaya hidup Anda dan pasangan Anda.
- Sepakati rencana untuk mencegah atau mengatasi diabetes Anda secara bersama-sama dan tuliskan langkah-langkah dan tujuan yang ingin dicapai.
- Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan dalam perencanaan gizi dan olahraga serta bila Anda memerlukan bantuan untuk faktor-faktor risiko diabetes lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan obesitas.
- Pertimbangkan pendekatan non-obat (herbal) untuk mengelola diabetes. Pilih obat hanya bila diperlukan. Modifikasi diet yang tepat dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan resistensi insulin, dan diabetes tipe 2 secara keseluruhan. Suplemen alami dan obat herbal juga bisa menjadi pilihan yang aman.
- Pertimbangkan bergabung dengan kelompok pendukung seperti klub-klub diabetes agar Anda bisa mendapatkan dan berbagi tips dan informasi yang berguna.
Join This Site Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon